Sintesis alkuna dari alkilasi
Reaksi vicinal dihalida dan basa menghasilkan alkuna
Retrosintesis alkuna melibatkan pemutusan di kedua sisi dari ikatan rangkap tiga C−C, dengan elektrofil terhalang (alkil Halida) yang kurang sedang disukai, dengan SN2 lebih cepat.
2. Sintesis alkuna dengan katalis Pd
Katalis palladium yang paling banyak digunakan untuk reaksi ini adalah Pd(PPh3)4 dan bentuk yang lebih stabil dan larut yaitu PdCl2(PPh3)2. Kedua kompleks ini menjadi katalis yang paling banyak digunakan dalam reaksi silang sonogashira berkokatalis copper. Contoh reaksi alkilasi sonogashira berkokatalis copper ini menggunakan aril iodida sebagai pasangan silang dalam preparasi polimer fenilena etinilena atau oligomer.
Contoh sintesis terbaru adalah sintesis di-tert-butil-tersubstitusi fenilena etinilena dimer, trimer, tetramer, dan pentamer.
3. Sintesis alkuna dari metatesis
Metatesis alkuna adalah reaksi organik yang melibatkan redistribusi ikatan kimia alkun
a.
Pertanyaan.
1.saat proses deprotonasi alkuna ,apakah senyawa nanh2 dpat diganti dengan basa lain¿ kenapa?
2. Jika suatu alkuna di deprotonasi dan menjadi suatu nukleofil,apakah jika direaksikan dengan suatu karbonil dapt terjadi reaksi sn2?
untuk pertanyaan pertama menurut saya Dasar-dasar pilihan adalah mereka yang mampu menghapus proton secara kuantitatif dengan basa yang kuat.
ReplyDeleteHarus digunakan basa yang kuat karena jika lemah maka keseimbangan reaksi tidak terjadi seperti contoh Basa seperti ion hidroksida tidak cukup kuat dan tercipta sebuah keseimbangan yang mendukung alkuna.
terimakasih untuk materinya, menurut saya NaNH2 dapat digantukan dengan basa lainnya yang merupakan basa kuat juga yang dapat dengan mudah mengikat H pada alkuna yang besifat asam.
ReplyDeleteSaya akan mencoba menjawab pertanyaan kedua, NaNH2 dapat digantikan dengan basa lainnya yang merupakan basa kuat juga yang dapat dengan mudah mengikat H pada alkuna yang besifat asam.
ReplyDeleteManurut saya NaNH2 dpt diganti dgn basa kuat lain yg dot mengikat atom H oada alkuna yg bersifat asam
ReplyDeletethanyou nafisah,
ReplyDeleteuntuk pertanyaan ke 2 harus digunakan basa yang kuat karena jika lemah maka keseimbangan reaksi tidak terjadi seperti contoh Basa seperti ion hidroksida tidak cukup kuat dan tercipta sebuah keseimbangan yang mendukung alkuna.
terima kasih atas materinya, menurut saya NaNH2 dapat digantikan dengan basa lain yang sama-sama tergolong basa kuat.
ReplyDeleteterimakasih materinyaa..
ReplyDeleteuntuk pertanyaan kedua, menurut saya NaNH2 dapat digantikan dengan basa lainnya yang merupakan basa kuat juga yang dapat dengan mudah mengikat H pada alkuna yang besifat asam.
terimakasih
Hai nafiiiii
ReplyDeletemenurut saya NaNH2 dapat digantikan dengan basa lainnya, yang dapat dengan mudah mengikat H pada alkuna yang besifat asam.
Thnks
materi yang menarik Nafisah, saya akan menjawab pertanyaan pertama, menurut saya penggunaan NaNH2 dapat digantikan dengan basa lain, yang mana basa tersebut dapat mengikat H pada alkuna yang bersifat asam
ReplyDeleteTerimakasih atas materinya menurut saya untuk pertanyaan pertama Dasar-dasar pilihan adalah mereka yang mampu menghapus proton secara kuantitatif dengan basa yang kuat.
ReplyDeleteHarus digunakan basa yang kuat karena jika lemah maka keseimbangan reaksi tidak terjadi seperti contoh Basa seperti ion hidroksida tidak cukup kuat dan tercipta sebuah keseimbangan yang mendukung alkuna.
Terimakasih atas materinya menurut saya untuk pertanyaan pertama Dasar-dasar pilihan adalah mereka yang mampu menghapus proton secara kuantitatif dengan basa yang kuat.
ReplyDeleteHarus digunakan basa yang kuat karena jika lemah maka keseimbangan reaksi tidak terjadi seperti contoh Basa seperti ion hidroksida tidak cukup kuat dan tercipta sebuah keseimbangan yang mendukung alkuna.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMenurut saya untuk jawaban no. 1 NaNH2 dapat digantukan dengan basa lainnya yang merupakan basa kuat juga yang dapat dengan mudah mengikat H pada alkuna yang besifat asam.
ReplyDeleteTerimksih untuk penjelasan materinya menurut saya
ReplyDeleteuntuk pertanyaan ke 2 harus digunakan basa yang kuat karena jika lemah maka keseimbangan reaksi tidak terjadi seperti contoh Basa seperti ion hidroksida tidak cukup kuat dan tercipta sebuah keseimbangan yang mendukung alkuna.
terima kasih nafisah..untuk pertanyaan no 1, menurut saya penggunaan NaNH2 dapat digantikan dengan basa lain, yang mana basa tersebut dapat mengikat H pada alkuna yang bersifat asam
ReplyDeleteHaayy nafisah
ReplyDeleteDasar-dasar pilihan adalah mereka yang mampu menghapus proton secara kuantitatif dengan basa yang kuat.
Harus digunakan basa yang kuat karena jika lemah maka keseimbangan reaksi tidak terjadi seperti contoh Basa seperti ion hidroksida tidak cukup kuat dan tercipta sebuah keseimbangan yang mendukung alkuna.
Hai nafisah, saya akan menjawab :
ReplyDelete1. Apakah senyawa NaNH2 dapat diganti dengan basa lain?
Bisa. Untuk menghilangkan proton acetylenic dapat menggunakan basa NaNH2, LDA (lithium diisopropylamide) dan BuLi (butylithium).
2. Jika suatu alkuna di deprotonasi dan menjadi suatu nukleofil, apakah jika direaksikan dengan suatu karbonil dapat terjadi reaksi sn2?
Sepertinya tidak bisa, karena karbonil dengan ikatan rangkap 2 C=O cenderung mengalami reaksi adisi. Reaksi SN biasanya terjadi pada ikatan tunggal.
Hai nafisah, menurut saya :
ReplyDelete1. penggunaan NaNH2 dapat digantikan dengan basa lain, yang mana basa tersebut dapat mengikat H pada alkuna yang bersifat asam. Contoh basa lain yang bisa digunakan seperti buthylitium dan LDA
Terimakasih :)
Menurut saya untuk pertanyaan pertama dasar-dasar pilihan adalah mereka yang mampu menghapus proton secara kuantitatif dengan basa yang kuat.
ReplyDeleteHarus digunakan basa yang kuat karena jika lemah maka keseimbangan reaksi tidak terjadi seperti contoh Basa seperti ion hidroksida tidak cukup kuat dan tercipta sebuah keseimbangan yang mendukung alkuna.
Terimakasih atas materinya nafisah
ReplyDeleteSaya akan menjawab pertanyaan yang pertama yaitu penggunaan NaNH2 dapat digantikan dengan basa lain, yang mana basa tersebut dapat mengikat H pada alkuna yang bersifat asam
Terimakasih nafisah,
ReplyDeleteMenurut saya jawaban nya adalah penggunaan NaNH2 dapat digantikan dengan basa lain, yang mana basa tersebut dapat mengikat H pada alkuna yang bersifat asam
untuk pertanyaan pertama menurut saya Dasar-dasar pilihan adalah mereka yang mampu menghapus proton secara kuantitatif dengan basa yang kuat.
ReplyDeleteHarus digunakan basa yang kuat karena jika lemah maka keseimbangan reaksi tidak terjadi seperti contoh Basa seperti ion hidroksida tidak cukup kuat dan tercipta sebuah keseimbangan yang mendukung alkuna
Terimksih untuk penjelasan materinya menurut saya
ReplyDeleteuntuk pertanyaan ke 2 harus digunakan basa yang kuat karena jika lemah maka keseimbangan reaksi tidak terjadi seperti contoh Basa seperti ion hidroksida tidak cukup kuat dan tercipta sebuah keseimbangan yang mendukung alkuna.
Menurut saya bisa dikarenakan untuk menghilangkan proton acetylenic dapat menggunakan basa NaNH2, LDA (lithium diisopropylamide) dan BuLi (butylithium), yang mana basa tersebut dapat mengikat H pada alkuna yang bersifat asam.
ReplyDeleteterimakasih pemaparannya No. 1 menurut saya guna NaNH2 dapat digantikan dengan basa lain, yang mana basa tersebut dapat mengikat H pada alkuna yang bersifat asam
ReplyDeleteMenurut saya untuk pertanyaan pertama dasar-dasar pilihan adalah mereka yang mampu menghapus proton secara kuantitatif dengan basa yang kuat.
ReplyDeleteHarus digunakan basa yang kuat karena jika lemah maka keseimbangan reaksi tidak terjadi seperti contoh Basa seperti ion hidroksida tidak cukup kuat dan tercipta sebuah keseimbangan yang mendukung alkuna.
Terimakasih atas materinya.
ReplyDelete1.saat proses deprotonasi alkuna ,apakah senyawa nanh2 dpat diganti dengan basa lain, kenapa?
2. Jika suatu alkuna di deprotonasi dan menjadi suatu nukleofil,apakah jika direaksikan dengan suatu karbonil dapt terjadi reaksi sn2?
Menurut saya :
1. Bisa. Untuk menghilangkan proton acetylenic dapat menggunakan basa NaNH2, LDA (lithium diisopropylamide) dan BuLi (butylithium).
2. tidak bisa, karena karbonil dengan ikatan rangkap 2 C=O cenderung mengalami reaksi adisi. Reaksi SN biasanya terjadi pada ikatan tunggal.
Kalo untuk pertanyaan 1, dasar-dasar pilihan adalah mereka yang mampu menghapus proton secara kuantitatif dengan basa yang kuat. Jika menggunakan basa yg lemah maka tidak bisa tercipta sebuah keseimbangan yang mendukung alkuna
ReplyDeleteBaiklah, muntuk pertanyaan kedua, menurut saya NaNH2 dapat digantikan dengan basa lainnya yang merupakan basa kuat juga yang dapat dengan mudah mengikat H pada alkuna yang besifat asam. Thnks
ReplyDelete
ReplyDeleteMenurut saya jawaban no 1. untuk deprotonisasi alkuna NaNH2 dapat digantikan dengan basa kuat lainnya
Terimakasih Kak atas materi yg disampaikan.
ReplyDelete1. Bisa. Untuk menghilangkan proton acetylenic dapat menggunakan basa NaNH2, LDA (lithium diisopropylamide) dan BuLi (butylithium).
2. Sepertinya tidak bisa, karena karbonil dengan ikatan rangkap 2 C=O cenderung mengalami reaksi adisi. Reaksi SN biasanya terjadi pada ikatan tunggal.
terimakasih untuk materinya kak iis, menurut saya NaNH2 dapat digantukan dengan basa lainnya yang merupakan basa kuat juga yang dapat dengan mudah mengikat H pada alkuna yang besifat asam.
ReplyDeleteTerimakasih Kak iis atas materi yg disampaikan.
ReplyDelete1. Bisa. Untuk menghilangkan proton acetylenic dapat menggunakan basa NaNH2, LDA (lithium diisopropylamide) dan BuLi (butylithium).
2. Sepertinya tidak bisa, karena karbonil dengan ikatan rangkap 2 C=O cenderung mengalami reaksi adisi. Reaksi SN biasanya terjadi pada ikatan tunggal.